Minggu, 11 Maret 2012

FENOMENA YANG TERJADI PADA BANGSA INDONESIA


Pada abad ke-16 berlayarlah bangsa Portugis ke wilayah Timur dan singgah di Indonesia. Tujuan mereka datang ke Indonesia adalah mencari rempah-rempah. Dimulai dari berdagang hingga ingin menguasai Nusantara yang kaya raya akan hasil buminya. Berikutnya datang pula bangsa Belanda ke Indonesia dan menjajah bangsa Indonesia hingga tiga setengah abad (3.5) lamanya. Segala macam penderitaan dialami oleh bangsa Indonesia selama Belanda menjajajah bumi Ibu Pertiwi ini. Belum sembuh dari luka yang begitu lama diderita oleh bangsa Indonsia akibat dijajah oleh bangsa Belanda, datang lagi Bangsa Jepang yang mengaku saudara tua Bangsa Indonesia, tetapi ujung-ujungnya sama dengan mereka, tak lebih setali tiga uang dengan Bangsa Portugis dan Belanda. Begitulah perjalanan hidup dan penderitaan yang tak henti-hentinya mendera bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang tergolong lemah, penakut, dan bodoh. Tercatat dalam sejarah bahwa kerajaan Mataram (Sultan Agung) telah menyerang Batavia sebanyak dua kali (pada tahun 1628 dan pada tahun 1629) namun segala daya upaya para pejuang bangsa gagal, hal itu dikarenakan persenjataan Belanda lebih unggul. Sultan Ageng Tirtayasa (raja Banten tahun 1650-1692) juga tak kalah sengitnya mengusir belanda dari tanah Jawa (batavia). Ayam jantan dari Timur, adalah gelar yang didapat dari Belanda untuk Sultan Hasanudin raja dari makasar, atas keberaniannya dalam melawan Belanda. Pattimura (Thomas Matulesi) dari maluku, juga adalah pejuang pembela bangsa yang pada akhirnya dapat dikalahkan oleh Belanda. Tuanku Imam Bonjol dari Sumatera Barat pada tahun 1830-1837 sebagai pejuang bangsa yang mencoba mengusir Belanda dari Nusantara tetapi gagal, karena dapat dikalahkan oleh Penjajah belanda. Dari tanah Jawa muncul pejuang bangsa pada tahun 1825-1830 Pengeran Diponegoro dari Yogyakarta dan Kyai Mojo serta Kyai Kasan Basri juga gagal dalam perjuangannya melawan Penjajah Belanda. Pada tahun 1859-1863 yang terkenal dengan perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Hidayat dan Pengeran Antasari, juga kandas dalam usahanya mengusir para Penjajah. Dari tanah Batak timbul pula para pejuang tanah air dalam usahanya menentang Penjajah Belanda, yaitu Sisingamangaraja pada tahun 1867. Ada pepatah kata “lepas dari mulut harimau, masuk kemulut buaya” Bangsa Jepang datang ke Indonesia yang mengaku dirinya sebagai saudara tua bangsa Indonesia, dan belanda dapat dikalahkannya. Setelah Jepang menduduki Nusantara dan bangsa Indonesia merasa akan terbebas dari penjajahan belanda, ternyata dugaan tersebut meleset, Jepang sama dengan bangsa Belanda, yaitu setali tiga uang. Artinya Jepang datang ke Indonesia bukan untuk membebaskan Indonesia dari tangan Belanda, tetapi jelas-jelas Jepang ingin menguasai Nusantara, kembali Ibu Pertiwi menangis.
Pergerakan nasional adalah perjuangan yang mengikutsertakan seluruh rakyat Indonesia. Munculnya pergerakan-pergerakan nasional adalah karena para pejuang merasa senasib dan sependeritaan akibat dijajah bangsa asing. Sejak tahun 1908 perjuangan banyak ditempuh dengan jalan diplomasi. Kegagalan perjuangan sebelum tahun 1908 disebabkan oleh beberapa masalah diantaranya; Tidak adanya persatuan dan kesatuan di seluruh Nusantara, Perjuangan hanya sebatas lokal (daerah), Dalam segi persenjataan dan teknik pertempuran yang belum banyak dikuasai oleh bangsa Indonesia kala itu.
Hingga Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan oleh Ir. Soekarno pada Hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 dan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta Pusat. Isi teks proklamasi adalah sebagai berikut; Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkat. Jakarta 17 Agustus 1945 atas nama bangsa Indonesia, Soekarno Hatta. Hal dicetuskannya Kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustur 1945, dikarenakan kalahnya Jepang oleh Amerika. Bom Atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima Jepang pada tanggal 6 agustus 1945 mengakibatkan turunnya semangat tentara Jepang yang ada di Indonesia. Dengan cekat dan tanggap Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) berusaha menyiapkan segala sesuatunya untuk menegaskan keinginan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945 kota Nagasaki di Bom Atom kembali oleh Amerika menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat beserta sekutunya. Peristiwa inilah yang membuat Bangsa Indonesia bertekad untuk segera memproklamirkan kemerdekaannya.
Berawal Negara tercinta ini dibangun dari Orde Lama kemudian dilanjutkan dengan Orde Baru, hingga pada era Reformasi. Dari awal hingga kini perkembangan tingkat kesejahteraan bangsa Indonesia sebagian besar pendapatan perkapita/tahun masih rendah alias Miskin. Negeri ini memang aneh, negeri yang kaya akan sumber alamnya, tetapi sebagian rakyatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Sebenarnya Indonesia kaya akan sumber hutannya, laut dengan segala kekayaan yang ada di dalamnya, tambang ( dengan minyaknya yang melimpah, batubara, emas, timah, perak, tembaga dll). Dalam kenyataanya rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan yang tak mampu menghidupi kehidupannya sehari-hari, mencari makan dengan mengais-ngais di sampah bagaikan hewan. Bahkan dari kelaparan yang diderita (hingga makan nasi aking) berakibat pada kematian. Rakyat berdesakan mengantri, cuma karena ingin mendapatkan sedekah dari dermawan yang memberikan sedikit rizkinya senilai Rp.10.000,- mereka sampai terinjak-injak dan pingsan. Hal itu dilakukan oleh mereka (kaum miskin) hanya demi untuk mengisi perutnya yang keroncongan. Sementara itu, Freeport (perusahaan yang dikelola oleh bangsa asing) yang mengeruk kekayaan bangsa Indonesia berupa gunung emas, kini telah diukir oleh perusahaan tersebut menjadi lembah yang gersang. Kandungan emas yang ada di perut bumi Nusantara telah berpindah ketangan bangsa asing. Minyak bumi yang banyak di negeri ini dikelola oleh bangsa asing seperti, Exxon Mobile.dan uang itu mengalir ke luar negeri. Harta bangsa Indonesia telah tergadaikan oleh bangsa asing, dan tinggalah rakyat yang menderita. Yang aneh terlihat di depan mata adalah, sementara begitu banyak rakyat yang hidup miskin sampai pada di bawah garis kemiskinan. Bermunculan gedung-gedung pencakar langit kian hari semakin banyak, bagaikan jamur dimusim hujan. Beberapa yang mengatasnaman wakil rakyat, mereka pergi kunjungan ke luar negeri dalam rangka studi banding banyak mengeluarkan uang rakyat yang tidak sedikit jumlahnya. Yang lebih teriris lagi perasaan ini adalah, kenapa orang yang dalam statusnya sebagai narapidana bisa pergi berlibut ke Bali, dengan menginap di Hotel mewah. Pada sisi lainnya hanya sebagian kecil yang mampu mengenyam pendidikan tinggi, sementara pada sisi lainnya sebagian besar rakyat yang tidak merasakan pendidikan sampai keperguruan tinggi, diakibatkan ketidak mampuan dalam ekonomi.
Ketimpangan lainnya yang terjadi di negeri ini adalah banyaknya kebijakan pemerintah yang tidak tepat sasaran. Uang pendapatan negara didapat dari pajak yang ditarik dari tempat maksiat (pelacuran, judi, dll) dan juga hasil pajak yang ditarik dari para tenaga kerja wanita yang bekerja di Luar Negeri (TKW). Sungguh ironis sekali, seharusnya pemerintah mencari solusi yang cemerlang dalam mendapatkan Devisa Negara melalui Produk-produk yang diciptakan dan dibuat di dalam negeri dengan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Kemiskinan yang nampak jelas-jelas di depan mata terlihat adalah, semakin banyaknya anak-anak jalanan yang mecari nafkah dengan cara mengamen, baik di Bis kota atau di lampu merah. Mulai dari anak-anak yang beranjak dewasa, hingga anak-anak usia taman kanak-kanak (TK) mereka mengemis miminta sedekah demi sesuap nasi. Akibat dari kemiskinan yang diderita rakyat, hingga merenggut masa depan anak-anak yang mungkin kelak calon generasi penerus bangsa ini. Padahal sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting atau merupakan aset dari suatu negara. Hal yang tidak mungkin terjadi kalau sumber daya manusia (SDM) akan meningkat, kalau anak-anak bakal calon penerus bangsa ini terbelenggu dalam kemiskinan dan kebodohan.
Kemiskinan serta kebodohan merupakan suatu kendala besar untuk maju dan berkembangnya suatu negara/bangsa. Kini tugas berat itu yang harus diperangi oleh pemerintah, agar rakyatnya bisa maju dan berkembang. Seharusnya pemerintah harus membuat suatu hukum/peraturan dan juga mengutamakan budaya malu seperti, Budaya malu Korupsi, Budaya malu Ingkar janji, dan Budaya malu Miskin. Sudah seharusnya para pemimpin  dan para wakil Rakyat kita mempunyai akhlak yang baik, untuk dicontoh oleh rakyatnya. Indonesia sampai Hari Kiamatpun Rakyatnya tidak akan bisa hidup sejahtera, kalau saja masih ada bercokolnya para pemimpin yang mempunyai sifat-sifat Serakah, Tidak Amanah, dan Bertangan Besi dalam mengeluarkan suatu kebijakan. Indonesia yang terkenal dengan sumber alamnya yang kaya raya, sangat tidak cocok dan layak dipimpin/dijabat oleh orang-orang yang bukan akhlinya serta tidak mempunyai keimanan yang baik. Jika seorang pemimpin mengerti akan tanggung jawabnya (baik bertanggung jawab kepada Hukum Dunia dan juga bertanggung jawab kepada Hukum Akhirat) maka kecil sekali kemungkinannya pemimpin tersebut berbuat tidak amanah. Menjadi Pemimpin haruslah menjadi harapan dan tumpuan dari rakyatnya. Pemimpin di ibaratkan seorang Nakhoda Kapal, tinggal mau dibawa kemana para penumpangnya ini. Jangan biarkan arwah para pahlawan bangsa ini meratap dan menangis melihat bangsa ini yang tak kunjung usai dari segala macam persoalan dan penderitaan.
Referensi;
Kompas.com/kompasiana
Dreamlandaulah.wordpress.com
id.wikipedia.org/wiki/proklamasi-kemerdekaan-Indonesia.

npm 57211639
kelas 1df02

Tidak ada komentar:

Posting Komentar